bisnis online

Minggu, 05 Oktober 2008

Bangsa Pemberani... ha ha haaa....

Tanggal 29 September 2008 kemarin kami mudik ke Klaten, Jawa Tengah, sekalian nganyari Xenia KT kami...
Untung pada waktu itu jalanan sepi. Kemungkinan besar pemudik terpancing dengan arus mudik tahun lalu yang macet di Pantura, lalu pada milih lewat jalur Selatan. Yah, jalanan lancar hingga Losari, Cirebon macet gara-gara ada BUS rusak di jalur tengah. Lumayan pula berhenti selama 1 jam di Losari.

Di jalanan kami menemui kendaraan dengan tulisan di belakang "Keluarga Besar SRAGEN" he he he he... Kalau dalam mobil itu memang terisi keluarga besar, lantas diisi berapa ya?

Ah, tapi itu tidak semenarik gambar-gambar berikut. Ya gambar-gambar berikut ini membingungkan perasaan saya. Mereka yang mudik dengan motor lalu membonceng anak-anak, baik yang ditaruh ditengah (diapit orang tua) atau diletakkan di depan (sebagai tameng penahan angin) ini tergolong orang pemberani, ngawur, atau karena terpaksa?

Yang jelas dengan semakin banyaknya pemudik dengan motor, telah mengurangi kemacetan pada H-2 kemarin.... Entah ini kami harus berterimakasih atau menyalahkan mereka....















Nuhun

Sabtu, 04 Oktober 2008

Gunungan

Suatu hari, saya mengunduh aneka Kayon (gunungan) di pedalangan Indonesia dari: http://njowo.multiply.com/. Sungguh menakjubkan!

Nenek moyang saya dahulu dengan imajinasi mereka yang kontemplatif, berhasil menatahkan kehidupan makhluk segala makhluk dalam satu disain "meru" dua dimensi seperti berikut, Gunungan Sekar Jagad, atau Gunungan Gapuran, misalnya.




Gunungan Sekar Jagad

Gunungan Gapuran



Bertapa secara simbolik Gunungan (Kayon) itu memuat segala makhluk. Berpangkal pada Kalapataru (pohon kehidupan) lalu berbagai pernik makhluk kasat mata dan yang tidak kasat mata.

Yang sangat menarik bahwa gunungan muka ini diibaratkan ketika suasana penuh harmoni dan terpelihara. Maka 'banas pati' yang membakar pun dapat dikelola secara baik menjadi sumber energi Kalapataru. Segala makhluk hidup menjalani dharmanya sesuai dengan "jatah"-nya.

Tetapi jangan ditanya jika alam Kayon Gunungan itu diganggu atau rusak. Maka tinggal dibalik saja akan berupa GUNUNGAN API. Banas Pati hidup menyala-nyala memanaskan buana. Bagi saya ini adalah informasi kewaspadaan dari nenek moyang saya yang dipesankan dalam bentuk pahatan wayang Gunungan. Jika baik terawat, akan menjadi Gunungan Sumber Kehidupan. Tetapi jika rusak... maka panas lah segalanya.... peringatan Global Warming yang tersimpan dalam bentuk pahatan WAYANG...

Gunungan Api (terlukis di balik Gunungan Gapuran)

Nuhun,

Powered by Warung Biyang Propolis
The Secret of Healthy and Wealthy